Sabtu, 14 Agustus 2010

Di mana malaikat yang bernama ibu itu?

Sungguh aku lelah seperti ini.
Sangat-sangat lelah.
Ibu, aku sangat-sangat rindu perhatian dan kata-kata lembutmu padaku yang tidak pernah lagu aku dengar darimu.
Ibu, bukankah aku masih anakmu yang masih butuh perlindunganmu?
Ibu, aku beranjak dewasa bukan berarti aku tidak butuh perhatian dan dukunganmu bu.

Ibu biarkan ayah mencaci maki aku sepuas hati ayah tp,aku mohon engkau jangan ikut memakiku.
Aku tidak salah apa-apa bu,mengertilah.
Ibu ingatkah engkau melarangku untuk maju tapi,sekarang engkau telah memakiku karena aku mundur.
Ibu ini tidak keinginanku bu!!!
Ibu engkau tau aku menahan sakit hati dan sakitku yang tidak tau kapan sembuh untuk dapat membahagiakanmu, bu.
Tapi,lagi-lagi ibu menjatuhkanku disaat aku rasa usahaku dapat membuatmu senang.
Ibu,aku tak ingin menyusahkanmu,bu.
Aku tahan segala penyakit di tubuhku ini agar engkau tidak cemas memikirkanku.
Segala obatku makan untuk mengobati penyakit yang aku derita.
Tapi,tidak ada aku temukan obat menyembukan luka dihati yang telah engkau cabik-cabik bersama ayah.
Bu..bukan, Bukan bu, aku sama sekali tidak iri dengan adikku, sama sekali tidak.
Tapi, seharusnya engkau bisa menghargaiku sedikit saja dan belajar buat memahamiku bu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar